A. Aktivitas-aktivitas Siklus Produksi
Siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait
yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk.
Informasi akuntansi biaya yang akurat dan tepat waktu merupakan input penting dalam
keputusan mengenai hal-hal berikut ini :
1. Bauran produk
2. Penetapan harga produk
3. Alokasi dan perencanaan sumber daya (contoh apakah membuat atau membeli)
4. Manajemen Biaya
Empat (4) aktivitas dasar dalam siklus produksi :
1. Perancangan Produk
Tujuan aktivitas ini adalah untuk merancang sebuah produk yang memenuhi
permintaan
dalam hal kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan secara simultan meminimalkan biaya
produksi.
Aktivitas perancangan produk menciptakan dua dokumen utama :
a. Daftar bahan baku
b. Daftar operasi
Para akuntan dapat terlibat dalam perancangan produk:
a. Para akuntan dapat memberikan informasi yang menunjukkan bagaimana berbagai
desain dapat mempengaruhi biaya produksi dan tingkat laba.
b. Memastikan bahwa SIA dirancang untuk mengumpulkan dan memberikan informasi
mengenai biaya penyetelan mesin dan penanganan bahan baku yang terkait dengan
berbagai alternatif desain produk.
c. Dengan memberikan data mengenai biaya perbaikan dan jaminan yang terkait
dengan produk yang ada dapat berguna untuk mendesain produk yang lebih baik.
2. Perencanaan dan Penjadwalan Produksi
Tujuan dari langkah ini adalah mengembangkan rencana produksi yang
cukup efisien
untuk memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi permintaan jangka
pendek
tanpa menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi.
Metode perencanaan produksi:
a. Perencanaan sumber daya produksi (MRP-II)
MRP-II adalah kelanjutan dari perencanaan sumber daya bahan baku yang mencari
keseimbangan antara kapasitas produksi yang ada dan kebutuhan bahan baku untuk
memenuhi perkiraan permintaan penjualan.
b. Sistem produksi Just-in-time (JIT)
Tujuan produksi JIT adalah meminimalkan atau meniadakan persediaan bahan baku,
barang dalam proses, dan barang jadi.
3. Operasi Produksi
Cara aktivitas ini dicapai sangat berbeda di berbagai perusahaan.
Computer-Integrated Manufacturing (CIM) adalah penggunaan berbagai bentuk TI
dalam
proses produksi, seperti robot dan mesin yang dikendalikan oleh komputer, untuk
mengurangi biaya produksi.
Setiap perusahaan membutuhkan data mengenai 4 segi berikut ini dari operasi
produksinya :
a. Bahan baku yang digunakan
b. Jam tenaga kerja yang digunakan
c. Operasi mesin yang dilakukan
d. Serta biaya overhead produksi lainnya yang terjadi.
4. Akuntansi Biaya
Tiga (3) tujuan dasar dari sistem akuntansi biaya
a. Untuk memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian
kinerja dari operasi produksi
b. Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan dalam
menetapkan harga serta keputusan bauran produk.
c. Mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan untuk menghitung
persediaan serta nilai harga pokok penjualan yang muncul di laporan keuangan
perusahaan.
Pilihan perhitungan biaya berdasarkan pesanan atau proses hanya mempengaruhi metode yang
digunakan untuk membebankan biaya-biaya tersebut ke produk, bukan pada metode pengumpulan
data.
-Bahan Baku
-Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor)
-Mesin dan Peralatan
-Overhead Pabrik :
- Akuntansi untuk Aktiva Tetap.
B. Tujuan, Ancaman, dan Prosedur
Pengendalian
Fungsi kedua dari SIA dirancang dengan baik adalah untuk memberikan pengendalian
yang
cukup untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan tersebut terpenuhi:
1. Semua produksi dan perolehan aktiva tetap diotorisasi dengan baik.
2. Persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap dijaga keamanannya.
3. Semua transaksi siklus produksi yang valid dan sah akan dicatat.
4. Semua transaksi siklus produksi dicatat dengan akurat.
5. Catatan yang akurat dipelihara dan dilindungi dari kehilangan.
6. Aktivitas siklus produksi dilakukan secara efisien dan efektif.
Ancaman-ancaman:
1. Transaksi yang tidak diotorisasi
2. Pencurian atau pengrusakan persediaan dan aktiva tetap
3. Kesalahan pencatatan dan posting
4. Kehilangan data
5. Masalah tidak efisien dan pengendalian kualitas
Prosedur pengendalian:
1. Ramalan penjualan dan catatan persediaan yang akurat.
2. Otorisasi produksi.
3. Larangan akses ke program perencanaan produksi dan ke dokumen pesanan produksi
yang kosong.
4. Tinjauan dan persetujuan biaya aktiva modal.
5. Dokumentasi internal perpindahan persediaan
6. Pemisahan tugas yang memadai
7. Otomatisasi data sumber
8. Pengendalian edit entry data online
9. Cadangan dan prosedur pemulihan bencana
10. Laporan kinerja regular
11. Biaya ukuran pengendalian kualitas
C. Kebutuhan Informasi Siklus Produksi dan Model Data
Dalam siklus produksi, informasi biaya adalah dibutuhkan oleh para pemakai internal dan
eksternal.
Bersifat tradisional, kebanyakan sistem akuntansi biaya awalnya telah didesain untuk
memenuhi permintaan pelaporan keuangan.
Dua kritik utama dari sistem akuntansi biaya tradisional:
1. Alokasi biaya overhead tidak tepat
2. Ukuran kinerja tidak akurat
Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (ABC):
– ABC mencoba untuk menelusuri biaya ke berbagai aktivitas yang menimbulkannya, dan
secara berurutan hanya mengalokasikan biaya-biaya tersebut ke produk atau
departemen.
Berikut ini adalah tiga perbedaan utama antara ABC dan pendekatan tradisional ke
perhitungan biaya produk.
1. Overhead yang berhubungan dengan batch
2. Overhead yg berhubungan dengan produk
3. Overhead keseluruhan pabrik
Dasar yang digunakan untuk mengalokasikan biaya overhead pabrik adalah penggerak
biaya. Penggerak biaya itu adalah: apapun yang memiliki hubungan sebab akibat dengan
biaya.
Manfaat dari sistem ABC:
1. Keputusan yang lebih baik
2. Peningkatan pengelolaan biaya
• Data biaya yang lebih akurat menghasilkan bauran produk serta keputusan penetapan
harga yang lebih baik.
• Data biaya yang lebih terinci dapat meningkatkan kemampuan manajemen untuk
mengendalikan serta mengelola total biaya.
Model Data Siklus Produksi
Guna memaksimalkan kegunaan manajemen biaya dan pengambilan keputusan,
data siklus
produksi harus dikumpulkan dari tingkat agregasi terendah.
Entitas barang dalam proses digunakan untuk mengumpulkan dan merangkum
data
mengenai bahan baku, tenaga kerja, dan operasi mesin yang digunakan untuk
memproduksi
barang.
Hubungan satu-ke-banyak dapat mencerminkan:
1. Setiap proses produksi dapat mencakup sejumlah pengeluaran bahan baku,
operasi
tenaga kerja, dan operasi mesin.
2. Setiap aktivitas ini dihubungkan dengan proses produksi tertentu.
Hubungan banyak-ke-satu dapat mencerminkan dapat mencerminkan:
1. Setiap pegawai ditugaskan ke supervisor tertentu.
2. Setiap supervisor bertanggungjawab untuk banyak pegawai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar