Hesekiel Hutajulu ( 33118140 )Nama kelompok :
Rio Devanka ( 36118199 )
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu kesatuan
struktur dalam perusahaan seperti kegiatan bisnis perusahaan dan sumber-sumber
fisik serta komponen lain yang ditransfomasikan dari data ekonomi menjadi
informasi akuntansi yang bertujuan untuk memuaskan para pengguna informasi.
Selain itu sistem Informasi Akuntansi juga bisa didefinisikan sebagai suatu
sistem yang bertugas mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan,
mengubah data tersebut menjadi informasi, serta menyediakan informasi bagi
pemakai didalam maupun diluar perusahaan.
SIA adalah satu-satunya CBIS (Computer Based Information
System) yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan informasi diluar
perusahaan. SIA bertanggung jawab memenuhi kebutuhan informasi bagi tiap-tiap
elemen lingkungan kecuali untuk pesaing.
Penggunaan teknologi yang meluas digunakan dalam dunia bisnis
adalah pada teknologi komunikasi & Informasi yang didalamnya didukung
dengan alat utama yaitu komputer, sejalan dengan perkembangan teknologi dalam
bidang tersebut yang sangat cepat sekarang dalam sistem modern, jurnal dan buku
besar sudah berbentuk file komputer. Program komputer memindah bukukan entri
dan menyiapkan laporan akuntansi. Akuntan mengontrol proses ini dengan
memberikan input dan menentukan bagaimana program itu bekerja.
Didalam penerapannya dalam sistem informasi akuntansi
diperlukan database untuk menjaga, mengelompokkan dan meyimpan banyak data akuntansi
perusahaan, selain itu juga diperlukan modelling serta aplikasi yang bisa
membantu pekerjaan akuntan dalam membuat atau menyusun informasi yang
diperlukan oleh perusahaan.
Berikut ini beberapa keunggulan yang dimiliki oleh sistem
informasi akuntansi yang didukung teknologi informasi (SIA berbasis komputer),
yaitu:
1.
Proses pengolahan data yang cepat
2.
Memiliki tingkat akurasi informasi yang tinggi
3.
Efesiensi sumberdaya manusia
4.
Kemudahan akses informasi
B. Rumusan masalah
1.
Bagaimanakah proses desain database ?
2.
Apa itu diagram hubungan entitas (Entity Relationship)
?
3.
Apa itu model data REA ?
4.
Bagaimanakah pengimplementasian diagram REA dalam
database-relasional ?
5.
Bagaimanakah membangun diagram REA untuk satu siklus
transaksi ?
6.
Bagaimanakah memadukan Diagram REA Antar-Siklus
7.
Bagaimanakah penggunaan diagram REA ?
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui lebih lanjut apa itu proses desain database,
bagaimana diagram hubungan entitas (Entity Relationship), untuk
mengetahui pula model data REA, membangun diagram REA untuk satu siklus
transaksi, pengimplementasian diagram REA dalam database relasional,memadukan
serta menggunakan diagram REA.
D. Sistematika Penulisan
Makalah ini terdiri dari empat bab, yaitu bab pertama
mengenai pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. Bab kedua berisikan
pengertian-pengertian/teori-teori mengenai apa itu database, bab ketiga berisi
mengenai pembahasan. Bab empat penutup yang terdiri dari kesimplan. Dan yang
terakhir adalah daftar pustaka.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Database (Basis
Data)
Pengertian
database dari berbagai ahli dan sumber adalah sebagai berikut:
1.
Wikipedia
Pangkalan data atau basis data (bahasa Inggris: database),
atau sering pula dieja basis data, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa
menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.
2.
Menurut Gordon C. Everest :
Database adalah koleksi atau kumpulan data yang mekanis,
terbagi/shared, terdefinisi secara formal dan dikontrol terpusat pada
organisasi.
3.
Menurut Toni Fabbri :
Database adalah sebuah sistem file-file yang terintegrasi
yang mempunyai minimal primary key untuk pengulangan data.
Jadi dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, basis data
(database) adalah kumpulan dari
berbagai data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Basis data
tersimpan di perangkat keras, serta dimanipulasi dengan menggunakan perangkat
lunak. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi dari tipe data, struktur dan
batasan dari data atau informasi yang akan disimpan. Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem
informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi pada para
pengguna atau user.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Proses Desain
Database
Dalam mendesain sebuah database agar menjadi database yang handal dan tangguh, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan. Langkah-langkah tersebut diantaranya :
B. Peran Akuntan Dalam Desain Database
1.
Tahap Perencanaan
Akuntan
menyediakan informasi yang digunakan untuk mengevaluasi kelayakan proyek yang
diajukan, dan terlibat dalam membuat keputusan mengenai hal tersebut.
2.
Tahap analisis persyaratan dan tahap desain
Akuntan
berpartisipasi dalam mengidentifikasi kebutuhan informasi pemakai,
mengembangkan skema logis, mendesain kamus data serta menentukan pengendalian.
3.
Tahap pengkodean
Akuntan
dengan keahlian SIA nya melakukan pengkodean.
4.
Tahap implementasi
Akuntan
membantu menguji keakuratan database yang baru dan program aplikasi yang akan
digunakan.
5.
Tahap operasional dan pemeliharaan
Akuntan
menggunakan sistem database untuk memproses transaksi dan membantu
mengelolanya.
Untuk tiap peran, kita harus bisa mengidentifikasi bagian
database yang harus bisa diakses dan yang tidak bisa diakses, dan kita harus
bisa mengambil langkah untuk memastikan bahwa aturan akses tersebut dilakukan.
DBMS memberikan beberapa mekanisme untuk membantu langkah tersebut.
C. Model Basis Data
Model basis data adalah kumpulan dari konsepsi basis data
yang biasanya mewakili struktur dan relasi data yang terdapat pada suatu basis
data. Esensi sebuah model basis data adalah tempat di mana data atau suatu
metodologi untuk menyimpan data. Kita tidak dapat melihat model basis data
tetapi kita dapat melihat algoritma yang digunakan oleh model basis data
tersebut.
Perusahaan dapat mengatasi berbagai masalah yang berkaitan
dengan file datar dengan mengimplementasikan model basis data untuk manajemen
data. Akses ke sumber daya data dikendalikan melalui sistem manajemen basis
data (Database Management System-DBMS). DBMS adalah peranti lunak sistem
khusus yang diprogram untuk mengetahui elemen data mana yang penggunanya
memiliki hak untuk mengaksesnya.
Ada 2
macam model basis data :
1.
Model konseptual
Model
konseptual terfokus kepada representasi basis data secara alam logika. Model
ini lebih memperhatikan tetang apa yang disajikan dibanding dengan bagaimana
cara menyajikannya.
2.
Model Implementasi
Ditekankan
pada Bagaimana cara data disajikan pada basis data atau bagaimana struktur data
diimplementasikan.
Dari
konsep Model basis data implementasi terdapat beberapa konsep basis data yang
berkembang antara lain :
1.
Model basis data hierarki (hierarchical database)
Sistem
basis data hierarki merupakan konsep model basis data yang tertua, tidak ada
kepastian kapan konsep ini mulai digunakan. Model ini berupa suatu pohon dengan
relasi Parent Child Relationships dengan hubungan satu-banyak (1-N).
2.
Model Basis data Relasional
Model
basis data relasional merupakan model basis data yang dirancang agar memiliki
konsistensi informasi dalam bentuk normalisasi database. Yang secara
implementatif dan operasional dikendalikan oleh mesin Database Managemen System
(DBMS).
Struktur
dasar basis data relasional :
1.
Relasional Database Management System beroperasi pada
lingkungan logika manusia.
2.
Basis data relasional diasumsikan sebagai sekumpulan
tabel-tabel.
3.
Setiap tabel terdiri dari serangkaian per-potongan
baris/kolom.
4.
Tabel-tabel (atau relasi) terhubung satu dengan lainnya
menggunakan entitas tertentu yang digunakan secara bersama.
5.
Tipe hubungan seringkali ditunjukkan dalam suatu skema.
6.
Setiap tabel menghasilkan data yang lengkap dan kebebasan
struktural
Keuntungan
model data entity relationship :
1.
Secara konseptual sangat sederhana.
2.
Gambaran secara visual.
3.
Alat bantu komunikasi lebih efektif.
4.
Terintegrasi dengan model basis data relasional
Kerugian
model entity relationship :
1.
Gambaran aturan-aturan terbatas.
2.
Gambaran relasi terbatas.
3.
Tidak ada bahasa untuk memanipulasi data.
4.
Kehilangan isi informasi
D. Diagram Hubungan Entitas (ERD-Entity Relationship
Diagram)
Model Entity Relationship diperkenalkan pertama kali oleh
P.P. Chen pada tahun 1976. Model ini dirancang untuk menggambarkan persepsi
dari pemakai dan berisi obyek-obyek dasar yang disebut entity dan hubungan
antar entity-entity tersebut yang disebut relationship. Pada model ER ini
semesta data yang ada dalam dunia nyata ditransformasikan dengan memanfaatkan
perangkat konseptual menjadik sebuah diagram, yaitu diagram ER ( Entity
Relationship).
Diagram Entity-Relationship melengkapi penggambaran grafik
dari struktur logika. Dengan kata lain Diagram E-R menggambarkan arti dari
aspek data seperti bagaimana entity-entity, atribut-atribut dan
relationship-relationship disajikan. Sebelum membuat Diagram E-R, tentunya kita
harus memahami betul data yang diperlukan dan ruang lingkupnya. Di dalam
pembuatan diagram E-R perlu diperhatikan penentuan sesuatu konsep apakah
merupakan suatu entity, atribut atau relationship.
Dalam rekayasa perangkat lunak, sebuah Entity-Relationship
Model (ERM) merupakan abstrak dan konseptual representasi data.
Entity-Relationship adalah salah satu metode pemodelan basis data yang
digunakan untuk menghasilkan skema konseptual untuk jenis/model data semantik
sistem. Dimana sistem seringkali memiliki basis data relasional, dan
ketentuannya bersifat top-down.
Diagram hubungan entitas merupakan suatu teknik grafis yang
menggambarkan skema database. Disebut diagram E-R karena diagram tesebut
menunjukkan berbagai macam entitas yang dimodelkan, serta hubungan antar
entitas tersebut. Entitas adalah segala sesuatu yang informasinya ingin
dikumpulkan dan disimpan oleh organisasi. Didalam diagram E-R, entitas muncul
dalam bentuk persegi panjang, dan hubungan antara entitas digambarkan dengan
wajik.
Diagram Hubungan Entitas Diagram E-R tidak
hanya menunjukkan isi dari suatu database, tetapi juga secara grafis
model suatu organisasi. Jadi diiagram E-R dapat dipergunakan tidak hanya
mendesain database, tetapi juga untuk mendokumentasikan dan memahami database
yang telah ada, serta untuk mengubah secara total proses bisnis.
Enam
langkah dasar dalam mendesain dan mengimplementasikan sistem database:
1. Identifikasi
kebutuhan informasi para pemakai.
2. Tahap pertama
terdiri dari perencanaan awal untuk menetapkan kebutuhan dan kelayakan
pengembangan sistem baru.
3. Pengembangan
berbagai skema berbeda untuk sistem yang baru, pada tingkat konseptual,
eksternal dan internal
4. Penerjemahan
skema tingkat internal ke struktur database sesungguhnya, yang akan
diimplementasikan ke dalam sistem yang baru tersebut.
5. Mentransfer semua
data dari sistem sebelumnya ke database SIA yang baru.
6. Penggunaan dan
pemeliharaan sistem yang baru.
E. Model Data REA (Resource Event Agent)
Model data REA secara khusus dipergunakan dalam desain
database SIA sebagai alat pembuatan model konseptual yang fokus pada aspek
sematik bisnis yang mendasari aktifitas rantai nilai suatu organisasi. Model
REA memberikan petunjuk dalam desain database dengan cara menidentifikasi
entitas apa yang seharusnya dimasukkan ke dalam database SIA, dan dengan cara
bagaimana membuat struktur antar entitas dalam database tersebut.
REA adalah model bagaimana sebuah sistem akuntansi dapat
kembali direkayasa oleh komputer. REA awalnya diusulkan pada tahun 1982 oleh
William E. McCarthy sebagai model akuntansi umum, dan berisi konsep sumber
daya, peristiwa dan agen.
REA merupakan model yang populer dalam sistem informasi
akuntansi (SIA). Tapi ini jarang terjadi pada praktik bisnis, perusahaan tidak
dapat dengan mudah membongkar sistem mereka untuk memenuhi tuntutan radikal
REA. Dan juga model REA menghilangkan banyak
objek akuntansi yang tidak diperlukan dalam komputer. Yang paling terlihat dari
ini adalah debit dan kredit-double-entry pembukuan menghilang dalam sistem REA.
Banyak buku besar umum juga menghilang, setidaknya sebagai obyek persisten,
misalnya, piutang atau hutang. Komputer dapat menghasilkan akun tersebut secara
real time menggunakan catatan sumber dokumen.
Model REA juga merupakan suatu alat pemodelan konseptual yang
khusus dirancang untuk melengkapi struktur dalam perancangan database SIA.
Dalam model REA ditentukan entiti apa yang harus disertakan dalam database SIA
dan bagaimana susunan relationship antara entiti dalam database SIA.
Tipe
entity dalam model REA dibedakan dalam tiga kategori, yaitu:
1.
Sumberdaya (resources)
2.
Kegiatan (events)
3.
Pelaku (agent)
Pengertian
tiga entity di atas adalah :
1.
Resources didefinisikan
sebagai sesuatu yang memiliki nilai ekonomisbagi organisasi tersebut. Contoh
resources adalah kas, inventaris, peralatan, persediaan, gudang, pabrik, dan
tanah.
2.
Events menunjukkan
aktivitas-aktivitas bisnis, dimana manajemen ingin mengumpulkan informasi untuk
tujuan perencanaan pengawasan. Sebagai contoh, aktivitas penjualan akan
mengurangi persediaan dan aktivitas penerimaan kas akan menambah jumlah kas.
SIA harus dirancang untuk memperoleh dan menyimpan informasi aktivitas
tersebut.
3. Agents adalah orang dan organisasi yang berpartisipasi dalam aktivitas dan kepada siapa informasi diserahkan untuk tujuan perencanaan, pengawasan, dan pengevaluasian. Contoh agent adalah pengawai, pelanggan, dan pemasok.
Pola Dasar REA
Pola dasar REA terdiri dari sepasang kegiatan, satu kegiatan meningkatkan beberapa sumber daya, dan kegiatan satunya menurunkan beberapa sumber daya. Pertukaran ekonomi dasar dalam siklus pendapatan melibatkan penjualan barang dagangan atau pelayanan, serta serangkaian penerimaan kas sebagai pembayaran dalam penjualan tersebut.
Jadi, Perancang database mulai menggambar diagram REA untuk
siklus pendapatan perusahaan dengan membuat entitas kegiatan penjualan dan
penerimaan kas dalam bentuk persegi panjang, dan hubungan dualitas ekonomi
antara mereka, dalam bentuk w ajik.
Selama menggambar diagram REA untuk suatu siklus transaksi,
sangatlah berguna untuk membagi kertas yang digunakan untuk menggambar ke dalam
tiga kolom, satu kolom untuk setiap jenis entitas. Pergunakan kolom kiri untuk
sumber daya, kolom tengah untuk kegiatan, dan kolom kanan untuk pelaku.
Kemudahan untuk membaca diagram dapat ditingkatkan apabila
entitas kegiatan digambar dari atas ke bawah, sesuai dengan urutan kejadiannya. Dengan memperlihatkan entitas
penjualan di atas entitas kegiatan tanda terima kas, di dalam kolom tengah
kertasnya.
F. Membangun Diagram REA
Untuk Satu Siklus Transaksi
Membangun diagram REA untuk satu siklus transaksi terdiiri
dari empat langkah :
1.
Identifikasi pasangan kegiatan pertukaran ekonomi yang
mewakili hubungan dualitas dasar nomal- untuk menerima, dalam siklus tersebut.
2.
Identifikasi sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap
kegiatan pertukaran ekonomi dan para pelaku yang terlibat dalam kegiatan
tersebut.
3.
Analisa setiap kegiatan pertukaran ekonomi untuk menetapkan
apakah kegiatan tersebut harus dipecah menjadi satu kombinasi dari satu atau
lebih kegiatan komitmen dan kegiatan pertukaran ekonomi.
4.
Tetapkan kardinalitas setiap hubungan Kardinal merupakan
entitas yang mewakili kelas atau rangkaian objek. Contohnya entitas pelanggan
mewakili seluruh pelanggan organisasi. Kardinalitas menunjukkan bagaimana
perumpamaan dalam satu entitas dapat dihubungkan ke perumpamaan tertentu dalam
entitas lainnya.
Kardinal
terbagi menjadi 2, yaitu :
1.
Kardinalitas Minimum menunjukkan apakah sebuah baris dalam
tabel harus dihubungkan dengan paling tidak satu baris di dalam tabel yang
letaknya berseberangan dalam hubungan tersebut. Kardinalitas minimimun 0,
memiliki arti bahwa semua baris baru dapat ditambahkan di tabel tersebut tanpa
harus dihubungkan dengan baris tertentu dalam tabel yang letaknya berseberangan
dalam hubungan tersebut. Kardinalitas minimum 1, memiliki arti bahwa setiap
baris dalam suatu tabel harus dihubungkan ke paling tidak satu baris dalam
tabel lainnya dihubungan tersebut.
2.
Kardinalitas Maksimum menunjukkan apakah suatu baris dalam
tabel dapat dihubungkan ke lebih dari satu baris tabel lainnya. Kardinalitas
maksimum 1, memiliki arti bahwa setiap baris di dalam tabel dapat dihubungkan
ke, paling banyak, hanya satu baris dalam tabel lainnya.
Tiga
jenis hubungan dalam kardinalitas maksimum :
1.
Hubungan satu ke satu (one-to-one-relationship)
2.
Hubungan satu ke banyak (one-to-many
relationship)
3.
Hubungan banyak ke banyak (many-to-many
relationship)
G. Mengimplementasikan Diagram REA Dalam Database Relasional
Diagram REA ini dapat dipergunakan
untuk mendesain database relasional yang terstruktur baik.
Bahkan, membuat suatu rangkaian
tabel berdasarkan diagram REA secara otomatis akan menghasilkan database
relasional yang terstruktur baik, tanpa adanya masalah nomaly pembaruan
(update), penyisipan data (insert), dan penghapusan (delete).
Mengimplementasikan diagram REA ke
dalam database relasional melibatkan proses tiga tahap, yaitu :
1. Membuat sebuah tabel untuk setiap entitas berbeda dan untuk setiap
hubungan banyak-ke-banyak.
2. Memberikan atribut ke tabel yang tepat.
3. Menggunakan kunci luar untuk mengimplementasikan hubungan satu-ke-satu
dan hubungan satu-ke-banyak
Menetapkan
Atribut untuk Setiap Tabel
1. Menetapkan Kunci Utama
Setiap
tabel di dalam database relasional harus memiliki sebuah kunci utama, yang
terdiri dari sebuah atribut, atau kombinasi dari beberapa atribut, yang secara
unik mengidentifikasi setiap baris dalam tabel tersebut.
2. Other Attributes
Atribut
tambahan selain kunci utama dimasukkan dalam setiap tabel untuk memenuhi persyaratan
pemrosesan transaksi dan kebutuhan informasi manajemen.
3.
Atribut non kunci (nonkey
attribute)
Dalam
Tabel Hubungm M:N, penempatan atribut yang bukan berupa kunci dalam setiap
inbel M:N, untuk melihat alasan mengapa mereka harus disimpan dalam tabel-tabel.
tersebut.
Implementasi
Hubungan Satu ke Satu dan Satu ke Banyak
1. Hubungan Satu ke Satu
Di dalam database relasional, hubungan satu ke satu
antara entitas dapat diimplementasikan dengan memasukkan kunci utama suatu
entitas sebagai kunci luar dalam tabel yang mewakili entitas satunya. Tidak
ada contohnya hubugnan 1:1 dalam diagram contoh Implementasi Hubungan Satu ke
Satu dan Satu ke Banyak
2. Hubungan Satu ke Banyak
Dalam database relasional, hubungan satu ke banyak
dapat diimplementasikan juga dalam relasi ke database dengan menggunakan kunci
luar. Kunci utama dari entitas dengan kardinal maksimum N menjadi kunci luar
dalam entitas dengan kardinal maksimum 1.
Contoh: Nomor pegawai dan nomor pemasok adalah kunci
luar dalam kegiatan pembelian dan kegiatan pengeluaran kas.
H. Memadukan Diagram
REA Antar-Siklus
Seperti yang
telah disebutkan, untuk mendesain SIA yang dapat berfungsi untuk PERUSAHAAN,
Perancang database harus mengembangkan diagram REA untuk siklus tambahan dan
kemudian memadukan diagram-diagram tersebut.
Perancang database kemudian menggabungkan diagram siklus
pendapatan dan pengeluaran agar Manajemen mendapat gambaran umum tingkat tinggi
mengenai hal-hal yang akan dimasukkan dalam SIA mereka.
Pengambilan
Informasi dari SIA
Diagram REA yang lengkap juga
berfungsi sebagai petunjuk yang berguna untuk meminta informasi dari database
SIA.
Permintaan data dapat digunakan
untuk menghasilkan jurnal dan buku besar serta menyiapkan laporan manajerial
dan menghasilkan informasi laporan keuangan lainnya dari database rasional yang
dibuat dengan menggunakan model REA.
I. Menggunakan
Diagram Rea
Penggunaan Diagram Rea :
1. Untuk Dokumentasi praktik bisnis
berkaitan dengan keperluan dokumentasi SIA yang
menggunakan database dan mencerminkan operasi bisnis perusahaan
2. Untuk Pengambilan informasi dari SIA khususnya
untuk keperluan :
Ø Menghasilkan
jurnal dan buku besar
Ø Menyediakan
informasi laporan keuangan lainnya
Ø Menyiapkan
laporan manajerial.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mendesain sebuah database agar menjadi database yang handal
dan tangguh terdiri dari 5 langkah yang harus dilakukan yaitu Tahap
Perencanaan, tahap analisis persyaratan dan tahap desain, Tahap pengkodean,
Tahap implementasi, Tahap operasional dan pemeliharaan. Model database dibagi
menjadi dua yaitu Model konseptual dan model implementasi. Sedangkan konsep
yang digunakan dalam model database adalah Model basis data hierarki (hierarchical database) dan Model Basis
data Relasional. Dalam model data entity terdapat beberapa keuntungan dan
kerugian.
Entity-Relationship adalah salah satu metode pemodelan basis
data yang digunakan untuk menghasilkan skema konseptual untuk jenis/model data
semantik sistem. Dimana sistem seringkali memiliki basis data relasional, dan
ketentuannya bersifat top-down. Dalam
entity relationship ada enam langkah dasar dalam mendesain dan
mengimplementasikan sistem database.
Tipe model entity relationship dibagi kedalam 3 kategori
yaitu Sumberdaya (resources),
Kegiatan (even) dan Pelaku (agent). Jadi, Perancang database mulai
menggambar diagram REA untuk siklus pendapatan perusahaan dengan membuat
entitas kegiatan penjualan dan penerimaan kas dalam bentuk persegi panjang, dan
hubungan dualitas ekonomi antara mereka, dalam bentuk wajik. Diagram REA yang lengkap juga berfungsi
sebagai petunjuk yang berguna untuk meminta informasi dari database SIA.
B. DAFTAR PUSTAKA
Modul
sistem informasi akuntansi semester 7
Sumber Lain:
ilmuakuntansi.web.id
eprints.upnjatim.ac.id
karinputrs.blogspot.com
rumah-akuntansi.blogspot.com
http://materipendidikankuliah.wordpress.com/2014/04/28/pengertian-data-model-e-r-dan-normalisasi-menurut-para-ahli/
mr pedro dan dana investasinya membantu saya mencapai pendanaan proyek saya dengan pengembalian 2 tingkat sebagai imbalan atas jumlah pinjaman 500,000.00 euro untuk membiayai proyek saya dan itu sangat cepat dan aman jadi saya akan menyarankan siapa pun di sini yang mencari pinjaman atau investor untuk menghubungi mr pedro di whatsapp:+1-863-231-0632 email: pedroloanss@gmail.com terima kasih.
BalasHapus