Jumat, 19 Juni 2020

Membangun kembali semangat toleransi manusia Indonesia



  

  Indonesia terkenal dengan kehidupan guyubnya sejak zaman dahulu. Kehidupan bangsa yang besar, bangsa sejati, yang menjadi daya cipta hati dan nurani, naluri, serta filosofis yang menguatkan nilai-nilai toleransi.

Nilai-nilai toleransi yang tertuang dalam kebersamaan, gotong royong, kerukunan, ramah tamah, rendah hati, saling menghormati, saling menghargai, berbudi luhur dan tenggang rasa.

Suatu hal yang dirasakan cukup langka ditengah semakin dinamisnya kemajuan peradaban, tapi ternyata keguyuban itu telah bertumbuh kembang kembali ketika bangsa ini harus berhadapan dengan makhluk mikro organisme tangguh dan ganas nan mematikan bernama Covid 19.

Dapat dilihat, bagaimana warga dusun, desa, kampung dan kota hingga seluruh provinsi di Indonesia telah berikrar bersama menyatakan perang menghadapi pandemi Covid 19.

Berjuang bersama dengan negara dan pemerintah, segenap bangsa Indonesia akhirnya sepakat untuk guyub, satu kehendak untuk bersama dalam kebersamaan berjuang bersatu padu mengatasi pandemi Covid 19.

Pemerintah dan masyarakat saling meneguhkan diri di dalam ikatan kebersamaan. Bersama-sama mengajak segenap bangsa guna mewujudkan tujuan bersama yaitu mengenyahkan Covid 19 dari bumi nusantara.

Alangkah indahnya perjuangan bersama ini, betapa telah terwujud nilai-nilai luhur bangsa yang tertanam sejati dan selaras dengan Pancasila, ketika bangsa ini tengah didera ujian akibat pandemi Covid 19, namun guyub dalam berjuang bersama itu tumbuh melalui bekerja bersama-sama dengan semangat gotong royong, tanpa memandang status sosial maupun agama dalam jalinan erat suasana toleransi antar masyarakat.

Semua bahu-membahu membantu, baik berupa tenaga, bahan-bahan, dana maupun nasihat sesuai kemampuan masing-masing. Semua ikhlas tanpa pamrih, tanpa mengharapkan ganjaran ataupun balasan apapun demi keselamatan bangsa dan negara dari serangan wabah penyakit global Covid 19.

Keguyuban yang ternyata masih belum hilang dari kehidupan bermasyarakat yang
didasari oleh sikap saling menghormati, empati, maupun rasa tepo seliro.

Semangat kolektif yang mengilhami benak dan jiwa untuk bersama-sama berperan mewujudkan pengabdian yang harmoni, susah dan senang tetap bersama-sama dalam suasana damai dan kekeluargaan dalam menghadapi pandemi Covid 19.
Berjuang bersama pasti kita bisa, sederhana tapi penuh makna, semua dapat dilihat dalam rangka mengatasi pandemi Covid 19 ini, bagaimana semua komponen masyarakat dari sabang sampai merauke dalam ikatan kebersamaan dalam satu wadah NKRI bahu membahu ikut andil mengambil bagian sesuai tugas dan fungsinya masing-masing.

Dengan keguyuban gotong royong, berjuang bersama, maka pekerjaan seberat apapun akan ringan bila dikerjakan secara bersama-sama dan hasilnya pun dapat di rasakan bersama termasuk dalam mengatasi pandemi Covid 19 ini.

Yang jelas, keguyuban ini janganlah sampai sirna, hilang dan lenyap, karena guyub merupakan ruh atau spirit untuk kembali berbenah sekaligus membentuk masyarakat yang seiya sekata dan seritme seirama agar selalu terbentuk masyarakat Indonesia yang selalu harmonis.

Keguyuban dalam kebersamaan memiliki makna yang begitu mendalam, karena dengan kebersamaan, seluruh bangsa ini bisa saling bertukar kebahagian, pengalaman hidup dan pemecahan suatu masalah.

Spirit guyub yang diusung bersama haruslah selalu menjadi budaya dalam bersikap dan berperilaku pada setiap aktifitas dimanapun berada bekhidmat, sehingga harus tetap lestari sepanjang masa, karena akan memberikan dampak besar bagi bangsa Indonesia, seperti ekonomi dan kestabilan untuk membangun bangsa.

Betapa sebenarnya keguyuban ini sangat berharga bagi persatuan dan kesatuan bangsa, sehingga semangat persatuan, kebersamaan dan gotong-royong akan selalu mengakar dan menyebar di seluruh nusantara, dan apa yang menjadi semboyan bangsa yaitu Bhineka Tunggal Ika terwujud secara sejati dan nyata dalam bangsa Indonesia ini.

Mari kita tetap guyub, bersatu padu, berjuang bersama pasti kita bisa mengatasi pandemi Covid 19, sekaligus juga kita kembali melestarikan budaya guyub dimana saja, di desa, kota, provinsi bahkan seluruh Indonesia, betapa tercerminnya dan terwujudnya kekokohan bangsa Indonesia yang kita cintai bersama ini.
Semangat selalu ibu pertiwiku, Indonesiaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel mengenai "SISTEM BUKU BESAR DAN PELAPORAN"

  Artikel mengenai "SISTEM BUKU BESAR DAN PELAPORAN" A. Aktivitas Buku Besar dan Pelaporan Empat (4) aktivitas dasar yang dila...