Jumat, 19 Juni 2020

Membangun ketahanan nasional pasca covid-19



  Penyebaran virus korona yang cepat memang membuat para pemimpin dunia khawatir. Sejauh ini, mengacu pada data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terdapat 176 negara yang dikonfirmasi telah terdampak virus yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Tiongkok, pada Desember 2019. Adapun data statistik yang disajikan Worldometer menyebutkan jumlah kasus yang terjadi di seluruh dunia mencapai 219.702 kasus, dengan rincian jumlah pasien sedang dalam kondisi terjangkit 124.973, jumlah korban meninggal 8.978, dan berhasil sembuh 85.751 (Worldometers.info, 2020).
Di antara statistik di atas, Indonesia juga termasuk negara yang terdampak. Pemerintah Indonesia mendeteksi keberadaan pasien positif korona pada awal Maret 2020. Jumlah pasien positif korona mengalami peningkatan hari demi hari.
Melihat persebaran yang cepat, membuat pemerintah Indonesia mengambil langkah waspada. Presiden Joko Widodo mengumumkan status korona sebagai bencana nasional serta meminta masyarakat untuk tenang, kemudian diikuti dengan agar masyarakat Indonesia bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah (Media Indonesia, 15/3). Ketahanan bangsa Ancaman yang ada di depan mata ialah perlambatan ekonomi global karena sebagian besar negara telah menetapkan pembatasan ruang gerak barang dari luar negeri. Aktivitas ekspor-impor terhenti. Devisa negara menurun. Bencana korona juga sudah pasti membuat neraca keuangan negara-negara di dunia, termasuk Indonesia, berada dalam kondisi tidak sehat. Itu karena sebagian dana harus dialokasikan untuk menghadapi virus mematikan tersebut. Neraca keuangan negara yang mengacu pada RAPBN perlu penyesuaian. Pada momen seperti saat ini, solidaritas seluruh elemen bangsa memang sangat dinanti. Korona seumpama musuh yang harus dikalahkan secara bersama-sama. Pemerintah harus bekerja sama dengan elemen organisasi masyarakat sipil, perusahaan, dan masyarakat luas tentang langkah-langkah yang diambil pemerintah untuk dilaksanakan secara bersama. Pemerintah perlu berperan sebagai komando yang setiap perintahnya harus diikuti semua elemen bangsa. Tanpa adanya kerja sama, sangat sulit untuk meredam persebaran virus ini. Dalam konteks ketahanan nasional, daya tahan kita sebagai bangsa memang tengah diuji dimulai dari ketangguhan masyarakat dalam menyiapkan kondisi fisik untuk bisa bertahan melawan virus yang rentan menyerang kelompok usia 60 tahun ke atas. Konfigurasi kekuatan nasional, baik militer maupun nonmiliter, untuk antisipasi kemungkinan-kemungkinan ke depan. Kepatuhan masyarakat untuk melaksanakan imbauan pemerintah tidak keluar rumah selama proses isolasi diri. Solidaritas sesama warga negara ketika berada dalam bencana, apakah citra sebagai bangsa yang gotong royong masih mengakar atau tidak. Atau, malah sebaliknya, di tengah bencana muncul orang-orang egois yang hanya mempertimbangkan keuntungan pribadi dengan memborong bahan pangan di pasaran, di antaranya para spekulan yang mengambil untung dari kebutuhan masyarakat yang tengah membutuhkan produk kesehatan, seperti masker dan hand sanitizer, para politikus yang mencari panggung di tengah derita rakyat biasa, dan para penyebar berita bohong untuk menyebabkan kepanikan di tengah masyarakat. Akhirnya, kehadiran pemerintah sebagai pemimpin garda terdepan untuk melawan korona sangat dinantikan bangsa ini. Kebijakan nasional yang tepat dan terukur sangat dibutuhkan. Keterbelahan akibat kontestasi politik di masa lalu sebaiknya dinegasikan untuk sementara waktu. Itu karena kita dan bangsa-bangsa di dunia tengah berjuang menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa yang bisa diselamatkan.
Pada akhirnya mari bersama melawan pandemi covid-19 dan  Informasikan berita-berita yang jelas tentang cara-cara dan aturan-aturan dalam menghadapi Covid-19 agar masyarakat bisa lebih paham dan terlindungi. Kobarkanlah terus semangat, sikap kebersamaan dan rasa percaya diri bahwa bangsa Indonesia pasti mampu dan bisa menyelesaikan wabah Covid-19 sesegera mungkin. Masyarakat juga jangan mudah panik dalam menghadapi situasi saat ini. Semoga wabah covid-19 ini segera berlalu dan terwujud sebuah revolusi (perubahan) besar bagi bangsa dan negara Indonesia.
Tentunya Masyarakat harus disiplin, patuh dan taat melaksanakan aturan-aturan dan himbauan dari pemerintah. Masyarakat harus bisa menjaga dirinya sendiri dan keluarga serta Lingkungannya agar tidak terkena Covid-19.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel mengenai "SISTEM BUKU BESAR DAN PELAPORAN"

  Artikel mengenai "SISTEM BUKU BESAR DAN PELAPORAN" A. Aktivitas Buku Besar dan Pelaporan Empat (4) aktivitas dasar yang dila...